Selasa, 24 Juli 2018

Amazing Probolinggo


           Probolinggo? Itulah tempat kelahiranku, kalian pasti sering mendengar tempat kelahiranku ini, mungkin dari Keunikan, budaya sampai ciri khas yang ada Probolinggo. Sama seperti daerah lain di Jawa Timur, Probolinggo pun memiliki beberapa ciri khas seperti Upacara Kasada, batik manggur, Pulau Gili Ketapang dan juga Tari Glipang. Aku akan menerangkan sedikit tentang beberapa ciri khas tentang daerah asalku, untuk selanjutnya kalian bisa berkunjung sendiri ke daerah tercintaku. Hehehehehe. Pertama aku akan menceritakan tentang Upacara Kasada yang terkenal sampai ke internasional.



1. Upacara Kasada


Upacara Kasada adalah hari raya adat Suku Tengger yang digelar setiap hari ke-14 di bulan Kasada dalam penanggalan Jawa. Dalam Upacara Kasada, suku Tengger melempar aneka sesajen berupa sayuran, buah-buahan, hasil ternak bahkan uang ke kawah Gunung Bromo.Upacara Kasada dilakukan Suku Tengger sebagai bentuk rasa syukur atas hasil ternak dan pertanian yang melimpah, memohon agar dijauhkan dari malapetaka, serta yang utama adalah sebagai peringatan pengorbanan Raden Kesuma, anak Jaka Seger dan Lara Anteng, penguasa Suku Tengger di zaman dulu.


2. Batik Manggur



            Salah satu jenis batik yang terdapat di Jawa Timur adalah batik Manggur, Batik Manggur merupakan batik khas dari kota Probolinggo. Sebagai salah satu ikon Kota Probolinggo, buah mangga dan anggur menjadi identitas bagi para pengrajin batik di kota yang terkenal sebagai Bayuangga (Bayu, Angin, Anggur dan Mangga). Sebagai inisiator, batik Manggur mempunyai keunikan, dengan ornamen dan bahan yang digunakan menciptakan batik berkualitas. Hal tersebut didasarkan pada seribu taman, motif angin dan mangga anggur.




           Batik Khas Kota Probolinggo dengan motif yang terkesan alami, diambil dari motif-motif yang bernuansa alam seperti motif anggur, mangga, bayu, dan angin, atau perpaduan dari unsur keempatnya. Di Kota Probolinggo dikenal dengan potensi tanaman mangga dan anggur, maka buah yang segar itu diangkat menjadi produk batik. Demikian pula, letaknya yang berada di pinggir pantai utara Jawa (pantura) mengilhami para pembatik untuk menciptakan motif angin. Masing-masing motif memiliki filosofi dan makna tersendiri. Beberapa contoh motif Batik Manggur beserta filosofinya yaitu Batik Manggur Teratai Putih dan Ayam Bekisar. Bunga Teratai Putih melambangkan jiwa seorang wanita yang cantik dan ulet atau kreatif. Beberapa contoh motif batik Manggur lainnya adalah motif Angin Gending, motif Kali Banger dan lain-lain.Dalam pembuatan corak atau motif batik khas kota Probolinggo ini harus menguasai teknik pembuatan batik secara manual atau batik tulis, sehingga batik mempunyai corak khas dan berbeda dengan batik-batik yang lain. 
Batik Khas Kota Probolinggo yang asli dibuat secara tradisional atau jenis batik tulis yang bermotif alamiah, cara pembuatannya yaitu dengan cara menggambar batik memakai malam, setelah itu diwarnai sesuai dengan motif. Keunikan produk didasarkan pada proses pembuatannya warna alami yang diambil dari pohon-pohon setempat seperti dari daun ketepeng, daun mangga, kulit kayu mauni, dan lain-lain. Tentunya dengan pembuatan menggunakan warna alami memiliki kualitas yang tidak diragukan.

3. Pulau Gili Ketapang              



       Karena lokasi nya yang agak sedikit sulit dijangkau membuat pulau cantik ini sangat sepi, alias belum banyak pengunjung yang singgah. Mayoritas penduduk yang menghuni pulau ini sebagian besar adalah keturunan Madura yang berprofesi sebagai nelayan. Ombak pantai di pulau ini cukup tenang, di lengkapi dengan hamparan pasir putih yang membentang luas, warna air laut yang nampak biru, serta warga setempat yang ramah membuat suasana Wisata pulau Gili Ketapang terasa sangat damai dan menyenangkan.x
           Pulau Gili Ketapang merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di antara pulau Jawa dan Madura. Pulau ini terletak 5 Mil di tengah laut dari Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo. Sayangnya untuk saat ini belum ada jembatan penghubung yang menghubungkan kedua pulau tersebut. Selain itu juga masih belum tersedia kapal penumpang yang beroperasi ke wilayah tersebut. Namun demikian, apabila wisatawan ingin berkunjung ke pulau tersebut, wisatawan dapat menggunakan kapal motor kecil untuk sampai kesana. Jumlah dari perahu motor tersebut pun masih sangat terbatas.


4. Tari Glipang


    Tari Glipang adalah tarian tradisional dari Probolinggo, Jawa Timur, yang menggambarkan kehidupan masyarakat sehari – hari. Tarian ini merupakan tarian perpaduan budaya Islam dan budaya Jawa yang di kemas menjadi sebuah tarian. Tarian ini merupakan salah satu tarian yang terkenal di Jawa Timur dan menjadi kebanggaan masyarakat Probolinggo.

Menurut beberapa sumber sejarah yang ada, Tari Glipang ini pertama kali diciptakan oleh Seno Truno, seorang pemuda pendatang dari Madura yang tinggal di desa Pendil, kabupaten Probolinggo. Seno Truno awalnya merupakan seorang mandor penebang tebu di pabrik gula milik kolonial Belanda di Probolinggo. Karena sikap kolonial Belanda yang sewenang – wenang membuat Seno Truno memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Kemudian dia menciptakan sebuah tarian sebagai wujud perlawanan kepada penjajah Belanda. 
           
            Tari Glipang ini dilakukan secara berkelompok antara laki laki atau perempuan. Gerakan dalam tarian ini selain kaya akan makna juga terdapat unsur – unsur Silat didalamnya, sehingga terdapat kesan lugas namun menghibur. Dalam pertunjukan Tari Glipang ini terbagi menjadi tiga bagian. Pertama adalah Tari Olah Keprajuritan atau Tari Kiprah Glipang yaitu tari pembuka pertunjukan. Dalam tarian ini berisi tentang sindiran dan perlawanan terhadap penjajah pada jaman dahulu. Kemudian yang ke dua adalah Tari Papakan, dalam tarian ini dilakukan oleh para penari pria dan wanita yang menggambarkan tentang legenda percintaan Dhamarwulan. Dan yang terakhir adalah tari baris, yaitu tarian yang dilakukan oleh penari pria yang menggambarkan tentang  para prajurit Majapahit.


           




Tidak ada komentar:

RS UMM

          Rumah Sakit Pendidikan (Teaching Hospital) Universitas Muhammadiyah Malang akan dibangun di atas tanah ukuran 32.834 m 2 . Lok...